Sinetron Indonesia

Bukannya antipati sama hasil karya bangsa sendiri, cuma pada dasarnya saya memang nggak sreg dengan segala elemen dari Sinetron Indonesia

Hobi sayaselain menulis dan online gak jelas adalah menonton Drama. Ok, Drama or Dorama bukan Sinetron.

Bagi saya, Dorama atau Drama bikinan Korea dan Jepang adalah yang paling bagus saat ini. Nggak banyak ciuman dan nggak banyak episode. Yang penting adalah, semua Dramanya ada Endingnya.

Kalau soal Sinetron Indonesia, Wah, itu bagi saya adalah tontonan ibu-ibu. Bagi saya terlalu panjang dan malas untuk mengikutinya. Lagipula ceritanya hanya begitu-begitu saja.

Hanya tentang cinta segitiga dan perebutan harta warisan.

Tokoh utama selalu tertindas oleh tokoh super antagonis atau ibu sang lelaki yang tak merestui hubungan mereka. Sang lelaki tak bisa berkutik hanya bisa diam saja. Sang tokoh utama selalu menangis bercucuran air mata. Jika ada yang sakit, pasti sakitnya sakit kanker dan segala penyakit yang sangat mengerikan. Ceritanya terkadang mirip dengan drama2 dari negara tetangga tetapi agak dipannnnnnnnnnnnnjaaaaaaaaaaaaaaaaangkaaaaaaaaaaaaaaaaan.

Jam tayang prime time setiap hari pula. Saya lihat dari jam 6 sore sampai jam 11 malam itu Sinetron terus diputar. Itu artinya 5 jam untuk sinetron!!! Kalau nonton Dorama udah sampai tamat satu judul tuh!

Artisnya cantik2 dan cakep2 even mereka jadi orang kere tertindas luntang-lantungpun tetep aja kelihatan cantik, cakep, putih, bersih, mulus. Dunia seperti itu cuma ada di dalam layar kaca bung!

Pengambilan gambarnya, hmmm......selalu di closeup dan backsoundnya rata2 sama semua, kalo lagi tegang itu, kalo lagi so sweet ini.

Sebenernya satu alasan besar kenapa aku malas menonton sinetron adalah

Terlalu Lebay

Pengkarakterannya lebai, ceritanya lebay, pengambilan gambar lebai, kadang lokasinya lebai. lebai ih lebai.

Ok, bukannya saya mau jelek2in hasil karya anak bangsa atau apa, tapi kalau memang jelek, ya saya bilang jelek.

Dan saya malah lebih setuju kalau anda lebih memilih Drama Jepang dan Korea karena ada sebagian dari drama mereka yang benar2 luar biasa mendidik walaupun banyak yang dibuat just for fun (yang penting kan ada tamatnya dan gak terkesan ditamatkan).

Ok, kalau mau menonton sinetron, saya memilih yang sekali tamat alias FTV (ok, ini gag bisa digolongin ke dalam sinetron, tapi artisnya sama saja). Biarpun sama-sama kualitasnya dengan sinetron, seenggaknya pasti Tamatnya dan gak mungkin ada season2 yang selanjutnya.

Komentar

Postingan Populer