Jerman Kalah

Jerman kalah hikz..... saya sebagai fans berat der panzer cuma bisa sedih.

makanya saya ngeblog dengan dalih ingin curhat.

saya gak mau bahas taktik yang dipake jerman salah atau emang paul benar lagi ramalannya. saya anggap Joachim Loew sudah menginstruksikan sesuatu yang benar tetapi dewi fortuna sedang tak berpihak.

Saya mau menyoroti saja tim Jerman yang sekarang. Bagi saya prestasi menjadi semifinalis piala dunia sebuah prestasi membanggakan yang di catat oleh pasukan Jerman lho. Cuma mereka kurang beruntung aja gak nyampe final.

sekarang saya nanya deh, siapa yang kenal Mesut Oezil, Thomas Muller, Sami Kheidera, Marko Marin, Steffan Kiessling, dkk sebelum piala dunia? kalo bukan orang yang hobi nonton Bundes Liga pasti pada gak tahu (orang saya aja cuma tau Thomas Muller doang). Nah, disini loh poinnya. Memangnya dengan pasukan yang rata-rata berumur 20-22 tahunan yang notabene masih muda tak berpengalaman untuk skuad sekelas Jerman bikin Jerman jadi unggulan? Jelas tidak. Kalo mau unggulan mah masih ada tuh Argen, Inggris, Spain, Brasil, dkk.

Nyatanya? Awalnya menggilas Australia, walaupun sempat dipermalukan Serbia dan susah payah melawan Ghana, toh nyatanya pasukan muda berhasil menggilas Inggris yang katanya disebut sebagai Golden Era mengingat banyak nama besar disitu. Frank Lampard, Steven Gerrard, John Terry Dkk.

BElum lagi melumat Argentina yang dilatih salah satu legenda dunia, Maradona dan pemain terbaik dunia Messi dimana skuadnya aja juga banyak dihuni pemain berkelas sampai-sampai maradona kudu mencadangkan Kun Aguero yang notabene menantunya sendiri.

Kalah dari Spain? banyak yang bilang ini antiklimaks Jerman. Menurutku biasa aja sih. Toh emang mereka pantas kalah dengan materi yang gak seimbang. Lihat aja materi pemain spanyol yang saking bagusnya semua lini mereka sampai-sampai Cesc Fabregas rela jadi pengganti. Fabregas lho!! Dia di Arsenal udah pemain kesayangan emirates stadium. Pemain kelas dunia, pelatihnya Vicente del Bosque. Tau track recordnya : dia pernah membawa madrid juara champion dan la lagi.

Argentina juga kaya gitu? Nah, argentina emang skuadnya berisi pemain bintang, tapi tanpa pelatih yang punya taktik bagus, mereka nggak akan jadi tim hebat. Maradona itu hebat sebagai motivator. Pendekatan ke pemain seperti keluarga. Sayangnya dia nggak punya cukup taktik untuk membawa Argentina ke jenjang yang lebih tinggi.

Tapi bagi saya semifinal ini sudah sebuah prestasi luar biasa bagi timnas Jerman. Mereka yang muda mematangkan diri di sini. Dua tahun lagi mereka akan siap berlaga di Piala Eropa (dimana jika ukraina gagal menyiapkan stadion kemungkinan mereka malah berlaga di rumah sendiri). Mereka yang muda ini yang bakal menjadi tulang punggung tim nasional Jerman.

Apapun hasilnya, toh sepakbola Jerman masih bisa pamer sama dunia bahwa mereka punya sistem pembinaan pemain muda terbaik se Jagad. Lihat anak-anak muda kami membawa kami sampai semifinal dan melindas para senior-senior mereka, kata Jerman dalam hati (kali)

***

yah, itu pendapat pribadi saya yang tim kesayangannya Jerman kudu kalah dari Spain 1-0. Mungkin banyak yang akan menganngap sebagai pembelaan. Ga masalah karena memang iya. Kalo ga suka silakan bikin blog tandingan. Hehehehe

Kalo ditanya kok saya gak nasionalisme karena kayanya ndukung banget timnas Jerman? ah saya kalo disuruh ke Gaza sama negara saya mau, disuruh ke tempat terpencil sama negara saya mau (asal ga ada ular), hanya saja tidak untuk sepakbola Indonesia jika sepakbolanya masih carut marut begini. Timnasnya tidak pernah memberikan kebanggaan, pengurus persatuannya hobinya ngeles dan gak becus ngurusin. Nah, apa yang mau dibanggain coba. Oke, saya mensupport kok kalo Indonesia mau masuk piala dunia tahun kapanpun atau mau jadi tuan rumah tahun berapapu. Tapi selama yang ngurus masih tikus, ya maaf-maaf saja. Saya yakin seluruh pecinta sepakbola Indonesia ingin pemimpin persatuan yang benar-benar Manusia.

***

Ugh kalo kalah begini rasanya malas untuk keluar. Malas pergi ke kampus karena pasti akan disorakin pendukung spanyol atau Barisan Sakit Hati Argentina - Inggris (BSH biasanya cuma awalnya dukung tim A, kalo dikalahkan sama tim B beralih ke tim C yang bakal menghadapi tim B. Berharap Tim C mengalahkan tim B agar dendam Tim A terbalaskan). Biasanya kata-kata yang dipake cenderung annoying dan menghina pemain jadi bikin males.

hahahaha.... seperti kata salah satu public figur negeri ini, "kami dapat meneriman kekalahan tapi tidak dapat menerima hinaan"

Komentar

Postingan Populer