Ubud, Bali

Ini adalah trip sendirian saya untuk kesekiankalinya. Trip ini terjadi karena 2 hal :
1. Karena Bos mengacc saya untuk pergi rapat ke Bali yang jatuh pada hari Jumat.
2. Karena keimpulsivan saya.

Ubud merupakan salah satu destinasi wisata impian saya. Sebenernya saya pengen banget kesini untuk berbulan madu karena kayanya banyak orang bulan madu ke Ubud. Demi suksesnya bulan madu saya (yang gatau kapan dan sama siapa), maka saya memutuskan untuk "survey lokasi" dulu.


Pertama, saya pesan akomodasi selama sehari semalam di Ubud. Pilihan saya jatuh pada Aniniraka Resort and Spa yang terletak di daerah Campuhan yang saya dapat dengan harga promo potongan point di Tiket.com. Banyak pilihan hotel di daerah Ubud. Kalau mau yang rame bisa pilih di daerah dekat puri Ubud. Kalau mau agak sepi minggirlah ke daerah Campuhan.


Kedua, saya mencari transportasi. Susah-susah gampang mencari transportasi ke arah Ubud. Setelah saya browsing sedemikian sehingga, saya menemukan Shuttle Bus milik Perama Tour dari Legian ke Ubud. Saya naik jam 12.00 sampai di Ubud jam 13.30. Di Shuttle yang saya naiki, hanya saya dan sopirnya yang pribumi. Sisanya orang bule dan asia timur. Demikian pula saat saya pulang, hanya saya dan sopir yang pribumi.

Shuttle Perama mengantarkan sampai dengan kantor cabang Perama di Ubud yang ternyata masih jauh dari hotel saya menginap. Akhirnya saya sewa sepeda motor. Sungguh menyewa sepeda motor adalah pilihan yang bijaksana ketika berlibur di Ubud.


Ubud sendiri untuk wisatawan Indonesia terbilang jarang yang kesana. Biasanya dalam paket wisata, Ubud hanya dijadikan tempat lewat saja kalau kita pergi ke Kintamani.

Padahal ada beberapa pilihan wisata di Ubud (yang akan saya jelaskan dalam post terpisah) antara lain Pasar Seni Ubud, Puri Ubud, Campuhan Ridge Walk, Monkey Forest, Blanco Museum, Kintamani, Pura Taman Saraswati. Ada juga wisata bersepeda keliling sawah ala-ala Elizabeth Gilbert di Eat Pray and Love. Sayang saya ga coba untuk wisata sepeda karena udah ngeri duluan liat rutenya. Takutnya Senin saya gak bisa bangun saking gempornya.


Ubud ini sangat cocok untuk yang ingin lari dari hiruk pikuk kemacetan ibukota karena masih banyak pepohonan hijau yang bisa dilihat dan dihirup udara segarnya, Lalu lintasnya juga tidak sepadat Kuta. Mataharinya tidak semenyengat Kuta. Cocok juga untuk bulan madu karena tempatnya lebih privat dan tempat wisatanya tergolong dekat satu sama lain sehingga bisa dijangkau semuanya dalam satu sampai dua hari.

Komentar

Postingan Populer