Dear MR A (part 3)

Because you can make my world diverted

Hai MR A, lagi-lagi kau menginspirasiku buat menulis. Sayang kamu gak tahu itu. Kalau kamu tahu, pasti kamu akan senang (senang bolak-balik ke WC maksudnya)

Kadang kala aku berpikir, kenapa sih aku bisa segitunya sama kamu. Yang sampe histeris gak jelas, yang sampai mengidolai walaupun kamu sebenarnya juga bukan artis, baik artis lokal maupun mancanegara. Kamu juga gak setenar Justin Beiber yang sering jadi Trending Topic di Twitter atau bukan juga anak band yang banyak stalkernya. Kamu cuma mahasiswa semester 4, sama kaya aku, pendiam atau cool atau pelit ngomong, dan kawaii!!

Setelah mengubek2 masa lalu, weits akhirnya aku kok ya nemu2 alasan yang cocok-cocok gak cocok bahwa semenjak aku mengidolai kamu, kamu bisa membuat duniaku yang stuck sama satu orang itu selama 2 semester menjadi agak sedikit teralihkan. Walaupun kamu hanya membuatku teralih sekitar 50% (FYI bahwa sampai sekarang aku nggak bisa sedikitpun menghapus memori dia dalam ingatanku. kami terlalu punya banyak memori lucu di otakku).

Tapi setidaknya kamu berhasil loh meloloskan aku dari yang namanya jeratan patah hati dan jebakan tangisan bombay. Kalau tiba-tiba stuck dengan dia, kalau tiba-tiba kamu muncul dalam otakku, aku nggak jadi stuck lagi.

Honto ni Arigatou

Di sisi lain kamu bisa jadi cuma pelarian (Ih, pede banget sih aku menyebutnya pelarian. secara aku ini bukan siapa2mu selain fans nomer 1 mu). kalau soal itu aku cuma bisa bilang,

Maaf...

Hihihi...

My wish for today : aku harap aku bisa mengalahkan jurusanmu dalam pertandingan basket hari ini (walaupun kuyakin itu sulit mengingat tim jurusanmu yang trengginas) dan semoga aku gak mati gaya di depanmu. Yosh!!